Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Hamas Tuntut Akhiri Perang

bukanberitabiasa.com – Israel kembali menawarkan gencatan senjata selama 45 hari kepada Hamas. Israel menetapkan syarat agar Hamas membebaskan setengah dari sandera yang masih ditahan di Gaza.

“BACA JUGA : 7 Manfaat Vitamin B1 untuk Kesehatan dan Sumber Makanannya”

Hamas Tolak Syarat Israel

Seorang pejabat Hamas mengungkapkan bahwa Israel juga meminta pelucutan senjata dari semua kelompok bersenjata di Gaza. Hamas menolak permintaan tersebut karena menganggapnya telah melampaui batas yang mereka anggap dapat diterima.

Mediator menginformasikan bahwa usulan itu mencakup pembebasan sandera dalam minggu pertama. Sebagai gantinya, Israel menjanjikan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan selama 45 hari ke depan.

Hamas saat ini sedang meninjau tawaran tersebut. Namun, mereka menegaskan tidak akan menyerahkan senjata. Menurut mereka, senjata adalah alat perlawanan dan tidak bisa dinegosiasikan.

“Senjata perlawanan adalah garis merah,” kata pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya.

Di sisi lain, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. PBB menyatakan bahwa bantuan tidak masuk selama berminggu-minggu. Persediaan medis, air, dan bahan bakar kini hampir habis.

Sebagai imbalannya, mediator menjanjikan bahwa Israel akan masuk ke tahap negosiasi berikutnya. Para pekerja bantuan harus membatasi distribusi karena pasokan sangat minim.

Di Rumah Sakit Nasser, Khan Yunis, dokter Ahmed al-Farah mengatakan tim medis bekerja tanpa henti. Namun mereka kekurangan obat, alat medis, dan tenaga.

Pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, menyatakan bahwa Hamas bersedia membebaskan seluruh sandera. Namun, Israel harus memberikan jaminan untuk mengakhiri perang secara menyeluruh.

Nunu menambahkan bahwa masalah utama bukan jumlah sandera. Ia menuduh Israel terus mengingkari perjanjian dan memperpanjang perang.

Ia juga mengonfirmasi telah berdiskusi dengan mediator dari Mesir dan Qatar. Dalam pembicaraan itu, Hamas menegaskan tidak akan meletakkan senjata.

Media Israel Ynet menyebutkan bahwa dalam proposal baru, Hamas akan membebaskan 10 sandera. Sebagai imbalannya, mediator menjanjikan bahwa Israel akan masuk ke tahap negosiasi berikutnya.

“BACA JUGA : Mulai Tahun Ini, Kenali Ijazah Digital dan Semua Fungsinya”

Situasi ini masih terus berkembang. Kedua pihak belum mencapai kesepakatan final terkait perdamaian dan gencatan senjata permanen.