Polri Tetapkan 11 Tersangka dalam Kasus Kecurangan MinyaKita

bukanberitabiasa.com – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus kecurangan takaran MinyaKita. Para tersangka berasal dari berbagai wilayah, termasuk Bareskrim, Polda Jawa Barat, Banten, Gorontalo, dan Jawa Timur.

BACA JUGA : 7 Rest Area dengan Pemandangan Indah, Ada Gunung Merbabu

Penyelidikan dan Barang Bukti yang Disita

Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Kombes Samsul Arifin, menyatakan bahwa hingga saat ini Polri menangani 12 laporan polisi terkait kasus MinyaKita.

Tim Bareskrim Polri melakukan penyelidikan untuk memastikan distribusi dan ketersediaan MinyaKita. Namun, hasil investigasi menunjukkan adanya penyimpangan dalam pengemasan ulang. Tim menemukan bahwa volume minyak goreng dalam kemasan tidak sesuai dengan label yang tertera.

Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, menjelaskan bahwa minyak goreng yang seharusnya memiliki takaran 1.000 ml, ternyata hanya berisi 820 ml hingga 920 ml.

Dalam operasi ini, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk:

• 10.560 liter MinyaKita dalam kemasan yang tidak sesuai takaran.
• 450 dus minyak kemasan pouch bag yang siap didistribusikan.
• 180 dus minyak goreng di gudang penyimpanan.
• 250 krat minyak kemasan botol.
• Puluhan mesin pengisian dan alat pendukung lainnya.

Tersangka Utama dalam Kasus Kecurangan MinyaKita

Polri menetapkan AWI sebagai tersangka utama dalam kasus pengurangan takaran MinyaKita. Helfi Assegaf menjelaskan bahwa AWI merupakan pemilik perusahaan sekaligus kepala cabang yang mengemas dan menjual minyak goreng dalam berbagai merek, termasuk MinyaKita.

AWI menjalankan operasi ilegal ini di Jalan Tole Iskandar No. 75, RT01 RW19, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA : Bakamla RI Selamatkan ABK Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu

Kesimpulan

Kasus ini menunjukkan adanya penyimpangan dalam distribusi MinyaKita yang merugikan konsumen. Polri terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pihak lain yang terlibat dalam praktik ilegal ini. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih teliti dalam membeli produk minyak goreng bersubsidi agar tidak menjadi korban kecurangan.