bukanberitabiasa.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menyoroti ormas yang meresahkan dunia industri dan masyarakat. Ia menegaskan banyak ormas di Jabodetabek, Banten, hingga Sumatera memaksa ikut dalam proyek swasta.
“BACA JUGA : Tips Makeup Tahan Lama untuk Kulit Berminyak, Tetap Flawless“
Dampak besar bagi UMKM
Evita mengungkap adanya oknum ormas yang meminta ‘uang keamanan’ dan bertindak sebagai debt collector ilegal. Ia menyebut praktik ini menurunkan kepercayaan pelaku industri dan membuat biaya usaha membengkak.
Evita menegaskan ormas yang menyimpang harus ditindak tegas agar tidak merugikan pelaku usaha. Ia juga menyoroti dampak besar bagi UMKM yang memiliki keterbatasan modal operasional.
Evita meminta pemerintah segera menertibkan aksi pemerasan berkedok sumbangan yang kerap terjadi. Ia menilai kondisi ini mengganggu keamanan industri dan kenyamanan masyarakat.
Selain itu, Evita menyoroti aksi premanisme di Depok, Jawa Barat. Ia menilai pembakaran mobil oleh ormas sebagai tindakan ancaman serius.
Evita menegaskan negara tidak boleh kalah oleh premanisme. Ia menyebut tindakan kekerasan dan main hakim sendiri melanggar hukum serta merusak rasa aman rakyat.
Evita juga meminta aparat penegak hukum bertindak cepat menghadapi kasus yang meresahkan publik. Ia berharap Polri hadir melindungi masyarakat tanpa menunggu kasus viral.
Menurut Evita, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Ia mengingatkan bahwa kekuatan massa arogan akan menjadikan rakyat, termasuk pelaku usaha kecil, sebagai korban.
“BACA JUGA : Nakhoda Hilang di Laut Babel Diduga Dibuang ABK”
Evita mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas. Ia menekankan pentingnya solusi nyata untuk menghentikan aksi-aksi ormas yang merugikan industri dan masyarakat luas.
