AS Kirim Pembom ke Korsel, Korut Balas dengan Peringatan

bukanberitabiasa.com – Amerika Serikat mengerahkan pesawat pengebom strategis B-1B ke Semenanjung Korea. Pesawat itu ikut serta dalam latihan militer gabungan dengan Korea Selatan pada Selasa, 15 April 2025. Latihan ini juga melibatkan jet tempur F-16 dari kedua negara serta F-35 milik Korea Selatan.

“BACA JUGA : 3 Kunci Sukses Jualan Elektronik Online ala Affiliate”

Korut Sebut Ancaman

Kementerian Pertahanan Korea Utara mengecam pengerahan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai “ancaman terbuka” terhadap keamanan nasional. Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, mengutip juru bicara kementerian yang menyebut latihan itu sebagai “gertakan sembrono”.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan membantah tuduhan Korea Utara. Mereka menegaskan bahwa latihan ini bersifat defensif. Seoul menyatakan bahwa kehadiran pesawat tempur dan pembom AS bertujuan meningkatkan kemampuan tempur gabungan.

Pemerintah Korea Selatan juga menegaskan bahwa latihan ini menjadi bentuk pencegahan terhadap potensi serangan dari Korea Utara. AS dan Korea Selatan sepakat untuk terus memperluas latihan militer sebagai respons terhadap ancaman nuklir dari Pyongyang.

Selain latihan 15 April, Angkatan Udara kedua negara mengumumkan latihan lanjutan bernama “Freedom Flag”. Dimulai pada Kamis, 17 April 2025. Latihan tersebut akan berlangsung selama dua pekan dan menggunakan jet tempur siluman generasi kelima sebagai musuh tiruan.

Latihan militer ini berlangsung beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, mengeluarkan pernyataan keras. Ia bersumpah akan melawan upaya AS yang ingin menghentikan program nuklir Korea Utara.

Penerbangan B-1B di atas Semenanjung Korea juga bertepatan dengan peringatan ulang tahun Kim Il Sung. Kim Il Sung adalah pendiri Korea Utara dan kakek Kim Jong Un. Momen ini dianggap sensitif oleh Pyongyang karena menyangkut simbol nasional dan sejarah mereka.

Korea Utara telah lama menentang latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS. Mereka menganggap latihan tersebut sebagai persiapan perang melawan negaranya. Sementara itu, Korea Selatan dan AS berkali-kali menyatakan bahwa latihan ini murni untuk pertahanan diri.

“BACA JUGA : KK Park Myanmar, Lokasi Samsul Disekap dan Dipaksa Menipu”

Situasi di kawasan kembali memanas seiring meningkatnya aktivitas militer kedua belah pihak. Korea Utara terus memperkuat uji coba senjatanya, sedangkan AS dan Korsel meningkatkan kolaborasi pertahanan untuk menjaga stabilitas kawasan.