Dokter Suriah Pulang dari Jerman, Bangun Lagi Sistem Kesehatan

bukanberitabiasa.com – Misi medis dari Jerman baru-baru ini membantu menyelamatkan hidup Mohammed Qanbat, pria berusia 55 tahun asal Hama, Suriah. Qanbat menjalani operasi jantung terbuka yang sangat langka di Suriah. Operasi ini sulit dilakukan karena kehancuran sistem kesehatan akibat perang selama 14 tahun. Biaya tinggi juga menjadi hambatan utama.

“BACA JUGA : Musim Panas Ceria dengan Koleksi Paul & Joe”

Membangun Kesehatan yang Hancur

Dokter-dokter Suriah yang datang dari Jerman memasukkan Qanbat dalam daftar pasien yang sangat membutuhkan bantuan. Qanbat merasa sangat berterima kasih. Ia mengungkapkan betapa bahagianya ia menerima bantuan dari para dokter yang kembali ke Suriah. Banyak warga Suriah yang selama ini berharap anak-anak mereka bisa pulang membantu. Kini, mereka melihat harapan itu terwujud.

Selama perang, lebih dari 30.000 dokter melayani Suriah. Namun, pada 2020, jumlahnya menurun menjadi kurang dari 16.000. Banyak tenaga medis yang meninggalkan Suriah, termasuk perawat dan apoteker. Sebagian besar dari mereka menetap di Jerman. Saat ini, lebih dari 6.000 dokter Suriah bekerja di Jerman.

Misi pertama dari Asosiasi Medis Suriah-Jerman (SGMA) dimulai pada April 2023. Sekitar 85 dokter Suriah terlibat dalam misi ini. Mereka memberikan kuliah, menilai kondisi rumah sakit, dan melakukan operasi di berbagai kota di Suriah. Ayman Sodah, seorang dokter jantung, mengungkapkan bahwa peralatan medis di rumah sakit Suriah sudah sangat usang.

Banyak tantangan yang dihadapi, termasuk biaya bahan medis. Meskipun begitu, para relawan mengumpulkan hampir €100.000 melalui kampanye online. Mereka juga membiayai perjalanan mereka sendiri. Keamanan tetap menjadi masalah di beberapa daerah, namun para dokter tetap bersemangat membantu.

“BACA JUGA : Mengenal Jaringan Gelap Perdagangan Organ Internasional”

Suriah membutuhkan banyak bantuan untuk membangun kembali sistem kesehatannya. Namun, para dokter Suriah di Jerman juga dibutuhkan di sana. SGMA berharap bisa menjadi jembatan antara Suriah dan Jerman, yang akan menguntungkan kedua belah pihak.